Jul 19, 2010

PEMIKIRAN POSTMODERN JEAN BAUDRILLARD

Pendahuluan

Postmodern yang selama ini menjadi pembicaraan dimana sebuah era modernitas telah berakhir dan memasuki suatu era baru yaitu postmodernitas. Perubahan yang terjadi misalnya dalam hal perbedaan sudut pandang dan juga pemikiran yang terjadi sehingga mas postmodern bukan merupakan suatu masa yang dilihat dari perubahan realitas tetapi dilihat dalam perubahan sudut pandang dan juga pemikiran.

Jean Baudrillard adalah seorang postmodernis karena karya-karya yang dia keluarkan memiliki efek yang luar biasa pada reori social postmodern dan mempengaruhi postmodernis dalam bidang yang meliputi banyak hal. Tetapi Baudrillard sendiri sangat jarang menggunakan terma postmodern dan bahkan memusuhinya dalam menggambarkan orientasinya: “Tidak ada satu hal pun asperti postmodernisme. Jika anda menafsirkan cara ini, sudah nyata bahwa saya bukan gambaran kehampaan ini... tidak ada kaitan dengan saya...saya tidak mengakui diri saya dalam semua ini.”

Pemikiran Baudrillard mengenai sosial telah bubar dan meledak dalam massa artinya faktor sosial kunci seperti kelas dan perbedaan etnik telah lenyap dalam penciptaan yang sangat besar, massa yang tidak terbedakan.

Isi

Sebelum membahas tentang karya Baudrillard yang dibahas ini hanya sebatas konsumerisme dan kode. Karya Baudrillard sangat dipengaruhi oleh perspektif Marxian yang menitik beratkan pada masalah ekonomi. Tetapi Marx dan sebagian marxian menfokuskan pada produksi sedangkan Baudrillard menfokuskan tentang masalah konsumsi. “Baudrillard tetap pada dasar pendirian teori marxis yang menitikberatkan pada masalah ekonomi dan proses-proses material dalam analisis cultural dibandingkan marxis lain saat ini.”(Gane, 1991a: 70-71).

Pada tahapan awal Baudrillard menggunakan posisi Marxistredisional dan terus terpusat pada produksi karena dia memandang objek konsumsi sebagai suatu yang diorganisir oleh tatanan produksi atau dalam arti lain kenyataannya kebutuhan dan konsumsi adalah perluasan kekuatan produktif yang diorganisir. Meskipun penerimaan yang nyata dari model super struktur dasar ini. Baudrillard memberikan makna konsumsi bukanlah tambahan kecil bagi perputaran capital tetapi merupakan kekuatan produktif yang penting bagi capital itu sendiri.

Pandangan Baudrillard system objek konsumen dan system komunikasi pada dasar periklanan sebagai pembentukan sebuah kode signifikansi yang mengontrol objek dan individu ditengah masyarakat seperti yang diklaim Baudrillard yaitu bahwa objek menjadi tanda dan nilainya ditentukan oleh sebuah aturan kode. Ketika kita mengkonsumsi objek kita juga mengkonsumsi tanda dan dalam konsepnya kita mendefinisikan diri kita. Melalui objek setiap individu dan setiap kelompok menemukan tempat masing-masing pada sebuah tatanan dan mendorong tatanan ini berdasarkan garis pribadi.

Baudrillard menjelaskan bahwa dalam sebuah dunia yang dikontrol oleh kode persoalan-persoalan konsumsi memiliki sesuatu yang berkenaan atas apa yang umumnya kita kenal sebagai kebutuhan. Ide kebutuhan berasal dari pembagian subjek dan objek palsu sehingga ide kebutuhan diciptakan untuk menghubungkan keduanya itu. Jadi berdasarkan pengulangan penegasan antara subjek dan objek (subjek butuh objek dan objek adalah yang dibutuhkan subjek). Baudrillard mencoba untuk mendekonstruksi dikotomi subjek dan objek dan lebih umum lagi konsep kebutuhan. Kita tidak membeli apa yang kita butuhkan tetapi membeli apa yang kode sampaikan pada kita tentang apa yang seharusnya kita beli. Lebih jauh lagi kebutuhan kita sendiri ditentukan oleh kode jadi kita menentukan kebutuhan atas apa yang disampaikan kode pada kita tentang apa yang dibutuhkan.

Konsumsi juga tidak ada kaitannya atas yang secara umum kita pahami sebagai suatu realitas, malahan konsumsi berkaitan dengan kepemilikan yang sistematis dan tidak terbatas tanda objek konsumsi. Dan dalam masyarakat konumen yang dikontrol oleh kode hubungan manusia ditransformasikan dalam hubungan dengan objek terutama konsumsi objek. Objek-objek itu tidak memiliki makna karena kegunaa dan keperluan tetapi memiliki makna sendiri sebagai tanda daripada nilai guna atau nilai tukar dan konsumsi tanda-tanda objek ini menggunakan bahasa yang kita pahami. Komoditas dibeli sebagai gaya ekspresi dan tanda, prestise, kemewahan, kekuasaan dan sebagainya.

Baudrillard juga menyelidiki tetang masalah dunia fashion sebagai sebuah paradigma kode. Dalam dunia fashion semua yang kita lihat adalah permainan sederhana penanda-penanda dan akibatnya hilanglah setiap sistem rujukan. Fashion tidak menciptakan apa-apa juga tidak merujuk pada sesuatu yang nyata bahkan tidak menggiring kemanapun tetapi hanya menciptakan suatu kode. Fashion juga tidak memiliki nilai moralitas dan cenderung menyebar laksana virus dan kanker.

Meskipun fashion menggambarkan dominasi kode dan juga komoditas dan simulasi ia juga dalam satui pengertian merupakan ancaman bagi system. Fashion adalah salah satu bidang yang bercirikan permainan ketimbang kerja, ia adalah dunia ilusi. Ia bermain dengan sesuatu misalnya kebaikan dan kejahatan, rasionalitas dan irrasionalitas. Fashion ini mengendalikan orang muda zaman sekarang sebagai perlawanan bagi setiap bentuk perintah, perlawanan tanpa ideologi, tanpa tujuan.

Penutup

Jadi konsumerisme dan fashion merupakan pengkodean atau penyimbolan yang mengsugesti masyarakat dan dapat merusak suatu system serta tatanan yang ada dalam masyarakat

0 comments:

Post a Comment

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More